Lahan hortikultura Indonesia menghadapi tantangan kompleks akibat intensifikasi pertanian yang tidak berkelanjutan . Degradasi kesuburan tanah ditandai dengan penurunan bahan organik, defisiensi hara makro dan mikro, serta penurunan aktivitas biologi tanah. Disamping itu kontaminasi residu pestisida dan logam berat telah dilaporkan di beberapa sentra produksi komoditas hortikultura, seperti di Brbes (sentra bawang merah) dan Lembang (sentra produksi sayuran)akibat penggunaan pestisida dan pupuk sintetik.  Solusi parsial seperti remediasi tanpa perbaikan kesuburan atau pemupukan tanpa presisi terbukti tidak efektif secara jangka panjang. Pendekatan terintegrasi yang menggabungkan bio-remediasi-ameliorasi berbasis limbah dan teknologi presisi menjadi pendekatan penting untuk mencapai hortikultura berkelanjutan.

Halaman ini menyajikan informasi hasil riset  status kesesuaian lahan untuk beberapa varietas hortikultura. Didukung data penelitian dari berbagai lokasi sentra produksi di Indonesia, mencakup berbagai jenis tanah dan kondisi agroekosistem. Secara garis besar informasi riset terkait status dan jenis lahan dikelompokkan dalam 3 aspek, yaitu :

  1. Riset remediasi dan dekontaminasi beberapa lahan tercemar
  2. Riset terkait pupuk dan amelioran
  3. Riset teknologi presisi status hara lahan