Edelweis adalah sejenis tanaman berbunga yang dikenal dengan keindahan dan ketahanannya terhadap kondisi lingkungan yang ekstrem. Tanaman ini merupakan tanaman asli di beberapa wilayah pegunungan di Asia, termasuk Indonesia. Edelweis di Indonesia biasanya ditemukan di pegunungan tinggi, seperti di Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, dan Sulawesi Utara. Dikenal sebagai tumbuhan endemik zona alpina/montana di berbagai pegunungan tinggi di Indonesia yang saat ini dikategorikan sebagai tumbuhan langka. Tumbuhan ini dapat mencapai ketinggian 8 meter dan dapat memiliki batang sebesar kaki manusia, walaupun pada umumnya tidak melebihi 1 meter. Edelwis berkembang biak dengan cara generatif. Dengan serbuk-serbuk bunga yang ringan, maka mudah terbawa oleh angin. Bunga Edelweis sering juga disebut sebagai Bunga Keabadian karena mampu tumbuh di tempat yang tandus dan bunganya tidak rontok karena pengaruh hormon tertentu. Edelwis merupakan tumbuhan pelopor bagi tanah vulkanik muda di hutan pegunungan, serta mampu mempertahankan kelangsungan hidupnya di atas tanah yang tandus. Hal tersebut dikarenakan Edelweiss mampu membentuk mikoriza dengan jamur tanah tertentu, yang secara efektif memperluas jangkauan akar-akarnya dan meningkatkan efisiensi dalam mencari zat hara. Bunga-bunganya, yang biasanya muncul di antara bulan April dan Agustus.
Nama
:
Edelweiss
Nama Lokal
:
Edelwis
Edelweis jawa
Bunga Senduro
Bunga Kasna
Nama Latin
:
Anaphalis javanica
Ketinggian
:
Merupakan tumbuhan endemik yang hanya tumbuh di ketinggian 2000 hingga 3000 mdpl.
Bentuk Pangkal Daun
:
Daun menempel tanpa tangkai daun berselang seling
Warna Daun
:
Daun berbulu : Abu Kekuningan (RHS 194 C); Daun tanpa bulu : Hijau Zaitun Keabuan (RHS NN137 A & B)
Panjang Daun
:
4,2 – 12,6
Lebar Daun
:
0,4 – 0,8
Tekstur Daun
:
Berbulu
Tinggi Tanaman
:
Tegak 25,6 – 107 Cm
Bentuk Ujung Daun
:
Acuminate
Bentuk daun
:
Linear
Biji
Bunga
Buah
Daun
Bentuk Pangkal Daun
:
Daun menempel tanpa tangkai daun berselang seling
Warna Daun
:
Daun berbulu : Abu Kekuningan (RHS 194 C); Daun tanpa bulu : Hijau Zaitun Keabuan (RHS NN137 A & B)
Panjang Daun
:
4,2 – 12,6
Lebar Daun
:
0,4 – 0,8
Tekstur Daun
:
Berbulu
Bentuk Ujung Daun
:
Acuminate
Bentuk daun
:
Linear
Umbi
Divisio
:
Magnoliophyta
Sub Divisio
:
Angiosperma
Classes
:
Eudikotil
Ordo
:
Asteraceae
Family
:
Asteraceae
Genus
:
Anaphalis
Species
:
Anaphalis javanica
Daerah Sebaran
:
jb
ji
ba
Detail Lokasi
:
Gunung Gede Pangrango; Gunung Papandayan
Taman Nasional Bromo Tengger Semeru
Kabupaten Karangasem, Bali
Link Lokasi
:
https://maps.app.goo.gl/Mns9QpJeTsozhFmD7
Publikasi
:
"Flora Indonesia: Panduan Lapangan, Jilid I" oleh Tim Lengkap LIPI. Puslitbang Biologi-LIPI (2006).
"Indonesian Medicinal Plants" oleh Wiart, C. CRC Press (2006).
"Edelweis Indonesia" - Situs Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia (www.menlhk.go.id).