Pengertian Ilmiah Hortikultura
Hortikultura adalah salah satu cabang ilmu pertanian yang mempelajari biologi, fisiologi, ekologi, teknologi budidaya, dan pemanfaatan tanaman buah, sayuran dan tanaman hias. Ilmu ini bersifat multidisiplin, karena menggabungkan aspek botani, agronomi, genetika, fisiologi, ekologi, ekonomi, hingga teknologi pascapanen. Secara etimologi, istilah hortikultura berasal dari bahasa Latin:
- hortus = kebun
- cultura = budidaya/pengolahan
Sehingga hortikultura berarti budidaya tanaman kebun.
Ruang Lingkup Ilmu Hortikultura
Berbeda dengan agrikultur skala besar yang fokus pada komoditas massal seperti padi, jagung, atau kedelai (biasa disebut tanaman pangan), hortikultura bersifat lebih intensif dan berorientasi pada nilai ekonomi, estetika, dan keberlanjutan yang tinggi. Cakupan hortikultura sangat luas dan terbagi menjadi beberapa kategori utama (Direktorat Jenderal Hortikultura, 2022):
- Pomologi : ilmu yang mempelajari buah-buahan.
- Olerikultura : ilmu yang mempelajari tanaman sayuran.
- Florikultura : ilmu yang mempelajari bunga dan tanaman hias.
- Biofarmaka: ilmu yang mempelajari tanaman obat (contoh: jahe, kunyit, temulawak, kencur, sambiloto) untuk keperluan farmasi, kosmetik, dan aromaterapi. Selain itu juga mempelajari:
- Landscape horticulture : ilmu tentang penataan tanaman untuk taman dan lanskap.
- Pascapanen hortikultura : ilmu penanganan hasil hortikultura setelah dipanen, agar tetap segar, tahan lama, dan bernilai ekonomi tinggi.
Karakter tanaman hortikultura
Karakteristik unik hortikultura adalah produknya yang perishable (mudah rusak dan segar), memerlukan penanganan pasca-panen yang khusus, serta memiliki nilai estetika dan cita rasa yang menjadi penentu utama kualitasnya (Larson, 2006).
Karakter Penjelasan Contoh
- Nilai ekonomi tinggi Harga jual lebih mahal dibanding tanaman pangan pokok. (Cabai, jeruk, anggrek)
- Cepat rusak (perishable) Mudah layu/busuk setelah dipanen, butuh penyimpanan khusus. (Tomat, stroberi, sawi)
- Musiman Hanya berbuah atau tumbuh baik pada musim tertentu. (Mangga, durian, rambutan)
- Perawatan intensif Butuh pemupukan, pengairan, dan pengendalian hama secara teliti. (Cabai, bunga mawar)
- Keanekaragaman tinggi Banyak varietas/jenis berbeda dengan karakter unik. (Cabai rawit, cabai merah)
- Kaya gizi Mengandung vitamin, mineral, serat, dan antioksidan penting. (Wortel, bayam, jeruk)
- Nilai estetika & kesehatan Digunakan untuk keindahan dan tanaman obat. (Anggrek, lidah buaya)
Aspek Ilmiah yang dipelajari dalam Hortikultura
- Morfologi & fisiologi tanaman → struktur dan fungsi organ tanaman.
- Genetika & pemuliaan tanaman → menghasilkan varietas unggul (misalnya cabai tahan penyakit, mangga manis tanpa serat).
- Ekofisiologi tanaman → interaksi tanaman dengan lingkungan (cahaya, suhu, air, tanah).
- Agroteknologi → teknik budidaya (irigasi, pemupukan, pengendalian hama).
- Teknologi Pascapanen → penyimpanan, pengemasan, distribusi hasil.
- Ekonomi & manajemen hortikultura → nilai pasar, agribisnis, dan industri hortikultura.
Tujuan Ilmu Hortikultura:
- Meningkatkan produksi buah, sayur, bunga, dan tanaman hias.
- Menghasilkan kualitas tinggi (segar, bergizi, indah, bernilai jual).
- Mengembangkan teknologi ramah lingkungan dalam budidaya.
- Mendukung ketahanan pangan dan gizi masyarakat.
- Meningkatkan kesejahteraan petani dan perekonomian nasional.
Jadi secara ilmiah, hortikultura adalah ilmu yang mengintegrasikan sains dan teknologi untuk memproduksi serta memanfaatkan tanaman kebun (buah, sayur, bunga, tanaman hias) secara efisien, berkelanjutan, dan bernilai ekonomi.
Literatur:
Direktorat Jenderal Hortikultura. (2022). Buku Saku Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun 2022. Kementerian Pertanian Republik Indonesia.
Larson, R. A. (2006). Introduction to Floriculture (2nd ed.). Academic Press.